Markas TPN/OPM Tragedi penembakan warga sipil di kabupaten Dogiyai beberapa hari lalu, warga pun kecewa dan mempertanyakan sikap apatis pemerintah daerah dan para pimpinan daerah setempat.
Bagaimana warga tidak takut. Sebab malam setelah kejadian, bupati tidak palang aparat dari Nabire dan Enarotali. Sebab kedatangan aparat keamanan ini telah menembaki warga sipil,” kata Kepala Distrik (Kadis) Kamu Kabupaten Dogiyai, Petrus Agapa, minggu (17/4). ”Yang ada malam itu, saya (Kadis-Red) dan Danramil (Moanemani-Red) saja,” tambahnya.
Seandainya, kata Agapa, para pimpinan daerah berada di tempat dan memihak kepada masyarakat sipil, tidak mungkin terjadi penembakan hingga memakan korban jiwa penduduk.
Sebagai warga asal Dogiyai, Agapa ikut berduka dan prihatin dengan aksi serta situasi tragedi kejadian penembakan warga. ”Persoalan judi inikan solusinya bukan tembak mati warga. Tapi ada jalurnya untuk diselesaikan,” ucapnya.
Selaku pemimpin masyarakat, kepercayaan warga terhadap kehadiran pemerintah, distrik dan kabupaten telah hilang. ”Dulu masyarakat antusias tehadap kehadiran pemerintah. Tapi kalau sekarang, saya pikir, kepercayaan itu sudah mulai turun. Bahkan hampir tidak ada kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah dan pejabat di daerah ini,” tekannya.
Hingga berita ini ditulis, Minggu siang, Caretaker Bupati bersama pejabat teras lain di Dogiyai tak berani mengambil kebijakan dan tindakan penyelesaian. ”Sekarang ini semua pihak yang ada di Dogiyai berharap agar pejabat Provinsi supaya segera menyelesaikan kasus ini,” kata Agapa.
Markas TPN/OPM teragedi penembakan ini adalah sebuah permainan yang sudah di setitng dari jakarta yang telah di setering oleh beberapa orang asli dogiyai.
Maka orang tersebut dan pihak keamana POLRI harus bertanggu jawabatas jiwa sudah di alam kubur, jika tidak maka masyarakat harus ambil kepeutusa untuk tidak boleh di hadirkan POLRI lagi.
Para pemerintah papua tidak akan pernah gugat karena semua mimikirkan perut sendiri, baik itu daerah mau pun provinsi papua, maka itu masyarakat setempat sesuiakan dengan yang sudah korban.